Resensi Buku Rijsttafel Budaya Kuliner di Indonesia Masa Kolonial 1870-1942



Membicarakan kuliner Indonesia menjadi  hal menarik untuk diketahui. Terdapat kekayaan adiluhung tentang hidangan Indonesia yang selalu menggugah selera.

Budaya kuliner Indonesia yang ada saat ini tidak terlepas dari sejarah penjajahan Belanda. Selama berabad-abad lamanya, Indonesia menjadi negara jajahan. 

Hal tersebut turut melahirkan rijsttafel. Dimana hidangan Pribumi dikenal di mancanegara melalui budaya rijsttafel ini. 

"Boleh dikatakan (rijsttafel) merupakan konsep 'wisata kuliner' pertama di Indonesia pada awal abad ke-20 yang dikemas melalui penyajian mewah nan memikat di ruang-ruang makan hotel terkemuka," (hlm 18).

Buku yang ditulis oleh Fadly Rahman ini merupakan pemadatan dari skripsi yang dia tulis saat menempuh studi S1 di prodi Sejarah. Alumnus Universitas Padjadjaran ini menjelaskan secara runut bagaimana perjalanan rijsttafel itu lahir dan berkembang di Indonesia.

Tidak hanya itu, buku ini juga mengungkapkan tentang bagaimana kebiasaan dan tata cara makan orang pribumi dan Belanda selama masa penjajahan. 

Dimana orang pribumi biasanya makan menggunakan tangan dan lesehan. Tidak luput, mereka juga selalu makan nasi. 

Kebiasaan makan nasi ini ada dikalangan pribumi maupun ningrat. Tak terkecuali orang Belanda, mereka pun tidak luput dari terpaparnya budaya makan nasi ini. 

Hal menarik dari rijsttafel ini ialah bagaimana budaya makan nasi orang pribumi dikemas menjadi hal yang istimewa.

Dimana makanan khas Indonesia disajikan di atas meja dengan piranti makan ala Eropa. Tentu dengan etiket makan ala Eropa pula.

"Rijsttafel mengemas  kegiatan bersantap nasi menjadi sesuatu yang berkesan mewah dengan jumlah hidangan yang banyak dan penyajian bak miniatur kekuasaaan kolonial bangsa Belanda," (hlm 41)

Rijsttafel tidak hanya tersaji dalam meja-meja mewah hotel, melainkan meja-meja makan di rumah keluarga Belanda.

"Rijsttafel merupakan perjamuan istimewa yang cenderung ditonjolkan dalam kehidupan sehari-hari orang Belanda," (hlm 46)

Buku ini menarik jika Anda menyukai tentang topik-topik terkait sejarah maupun budaya kuliner. 

Buku setebal 150 halaman itu memberikan fakta-fakta menarik seputar sejarah hidangan Indonesia. Contohnya seperti perkedel dan nasi goreng yang digemari orang Belanda pada masa penjajahan.

Sekelumit soal sejarah budaya selametan pun sedikit dibahas dalam buku ini. Disajikan pula dokumentasi-dokumentasi menarik dari sejarah kuiner Indonesia.

Tidak hanya itu, buku ini juga membahas sedikit mengenai sejarah prasmanan di Indonesia. Dimana prasmanan ini menjadi salah satu benang merah dari sejarah budaya rijsttafel.


Komentar

Postingan Populer