Rasanya Tinggal di Raja Ampat : Susah Sinyal



Bayangkan, sambil membaca tulisan ini, aku minta kamu untuk membayangkan. 

Bayangkan, aku akan mengirimu ke sebuah pulau kecil. Namun, dengan pemandangan pantai yang indah. Ada hamparan pasir putih dan laut biru yang benar-benar jernih. 

Dirimu juga bisa merasakan angin laut yang datang menerpa wajahmu secara perlahan. Dan, suara ombak yang menderu, juga air laut yang menyentuh kakimu di pasir putih yang saat ini kau pijak. 

Dirimu bisa melihat dengan jelas betapa indah koral-koral di dasar lautnya. Dan, jika senja tiba warna jingganya membuatmu nyaman dan enggan untuk pulang.

Bayangkan, dirimu menikmati semua pemandangan indah itu bersama orang yang sangat dirimu cintai. Waktu terasa berjalan begitu lambat. Bahagia bukan kepalang.

Itulah sedikit gambaran bahagianya aku tinggal di Timur Indonesia.  

Tulisan ini tentang rasanya tinggal di Raja Ampat, Papua Barat. Setidaknya sudah setengah tahun aku menjadi pendatang. Iyaaa, rasanya seperti pendatang. 

Datang ke daerah asing yang sama sekali tidak terbayangkan seperti apa kultur atau budayanya di sana.

Bekalku hanya video-video Youtuber travel yang berlibur di Papua. Aku tahu, bahwa video-video itu nyatanya tidak memuaskan hasrat penasaranku tentang daerah yang nantinya bakal aku tinggali, setidaknya sepuluh tahun ke depan. Hehehe Lama ya?

Sama seperti menghadapi medan pertempuran. Aku harus menyiapkan bekal pengetahuan yang cukup, menyiapkan peralatan 'tempur' terbaik untuk bertahan hidup di sini. 

Suamiku sudah tinggal di Raja Ampat satu tahun lebih awal sebelum aku datang. 

Aku tanya ke Ka Bay (suami), "Gimana kondisi tinggal di sana, Sayang?"

"Susah sinyal," katanya.

Waduh....

Di era  digital yang masif ternyata di Timur Indonesia belum seluruhnya terjangkau sinyal ponsel.

Yang terbersit dalam benakku saat itu adalah "Bagaimana caranya nanti aku akan menghubungi keluarga di pulau Jawa? Apakah bisa menghabisi rasa jenuh tanpa internet?"

Namun, sesampainya di Raja Ampat kondisinya tak seburuk apa yang aku bayangkan. 

Di sini sudah ada sinyal 4G, namun belum merata. Bahkan di tempat tinggalku tidak kebagian sinyal. Sedih yaa :(

Jika mau mendapat sinyal internet 4G yang lancar, maka aku harus ke pusat kota.

Dari rumah ke pusat kota berjarak kurang lebih 15 kilo meter. Jadi, aku harus menempuh jarak itu dengan menggunakan sepeda motor kalau mau dapat sinyal internet dengan lancar.

Untuk teman-teman yang menghubungiku, tetapi aku lama sekali membalas pesan kalian, yaaa karena hal itu. Sulit sinyal. Mohon maaf yaa. Hehehe

Saat aku pertama kali menginjakkan kaki di Waisai (wilayah pulau Waigeo), aku langsung mengecek ponsel. Ampun! Ternyata ga ada sinyal. Aku lupa kalau aku pakai kartu 3.

Barangkali kalian ada yang menggunakan kartu 3?  Kartu 3 bagus juga di beberapa tempat. Tapi, tidak di Papua. Hehehe

Dalam hati sudah mengumpat, sumpah serapah. Haduh, bisa-bisanya aku lupa ganti kartu utamaku! 

Ternyata di sini hanya sinyal Telkomsel dan by.U yang kuat. Kartu lain selain dua itu ga ada sinyal di Raja Ampat. 

Untungnya aku punya dua nomor ponsel, yang satu 3 tang satunya lagi by.U. Aku pikir sinyal by.U akan tewas di Raja Ampat. Ternyata tidak! Ayeeiii.

Ini menjadi pembelajaran untuk kawan-kawan semua. Kalau mau ke Raja Ampat ganti kartu ponselmu dengan Telkomsel atau by.U. Jadi, di pulau kecil setidaknya masih ada sinyal, walau ngadet-ngadet sedikit.

Maklum, di Waisai tidak banyak BTS (Base Transceiver Station). Wajar aja kalau susah sinyal. Hehehe

Di sini juga banyak spot Wifi, biasanya ada di cafe-cafe. Tapi harga makanan di cafe juga muahaaalll banget, menurutku. Walaupun sinyal di sana kenceng banget. 

Yaaa begitulah ceritaku kali ini. 

Cerita mengenai kultur dan budaya di Raja Ampat lainnya akan aku tulis di postingan selanjutnya.

Terima kasih sudah membaca tulisanku yaaa.


Bye!

Komentar

  1. Wah! Aku juga pernah tinggal di pulau tersebut. Memang terdengar jengkel kalau harus membahas seputar koneksi sinyal disana..
    Tapi sungguh beruntung selama aku disana banyak kenal dengan orang-orang baik.
    Salam kenal 😊

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer